exploringdatascience.com – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengadopsi IPv6 secara merata, terutama di daerah terpencil dan pedesaan. Banyak ISP di wilayah ini masih bergantung pada IPv4 karena keterbatasan perangkat, sumber daya manusia, dan kurangnya dukungan teknis. Salah satu solusi yang mulai diimplementasikan adalah teknologi 464XLAT, yaitu mekanisme transisi yang memungkinkan jaringan IPv6-only tetap kompatibel dengan konten atau layanan yang masih menggunakan IPv4. Proyekâproyek lokal di beberapa daerah seperti Pacitan dan Cipatat telah menunjukkan bahwa 464XLAT bisa menjadi jembatan praktis untuk memungkinkan pengguna di daerah dengan infrastruktur terbatas tetap mendapat koneksi internet yang memadai.
Teknologi ini memerlukan pelatihan teknis bagi ISP lokal agar mereka memahami cara mengkonfigurasi core network dan edge network supaya silang-transisi IPv4/IPv6 berjalan baik. Keterlibatan organisasi seperti APNIC Foundation dan proyek ISIF Asia telah membantu dalam hal workshop, pengadaan perangkat, serta demonstrasi langsung di lapangan.
Salah satu masalah utama adalah kesiapan perangkat keras yang mendukung IPv6 dan potensi biaya untuk mengganti atau meng-upgrade router, switch, dan gateway yang hanya mendukung IPv4. Di samping itu, ada hambatan non-teknis seperti kebijakan internal ISP, kurangnya pemahaman manajemen atas manfaat IPv6, dan rendahnya insentif ekonomi. Pemerintah melalui Kominfo dan lembaga terkait telah mengeluarkan roadmap dan regulasi untuk mendorong adopsi IPv6, termasuk pembentukan task force, sosialisasi, dan pameran teknis.
Implementasi 464XLAT di daerah-daerah terpencil memberikan dampak langsung bagi masyarakat: akses ke internet yang lebih stabil, latency yang bisa diturunkan, dan penggunaan layanan digital modern yang memerlukan IP publik yang lebih banyak. Keberhasilan ini juga memperkukuh otoritas lokal ISP, menaikkan kepercayaan publik terhadap layanan mereka. Ke depan, memperluas penerapan 464XLAT disertai dukungan finansial, kebijakan insentif, dan edukasi terus-menerus terhadap teknisi serta manajer ISP akan menjadi kunci agar Indonesia bisa melewati era IPv4 dan menuju era dukungan jaringan yang lebih siap menghadapi pertumbuhan internet masa depan.