exploringdatascience.com – eSIM (embedded SIM) adalah versi digital dari kartu SIM tradisional yang tertanam langsung di dalam perangkat. Tidak perlu lagi melepas atau memasukkan kartu fisik — semua proses aktivasi, penggantian operator, atau pengaturan profil dilakukan melalui perangkat lunak.
Perkembangan eSIM Global
Di tahun 2025, eSIM telah diadopsi oleh sebagian besar flagship smartphone dari Apple, Samsung, Google, hingga Huawei. Bahkan, beberapa negara seperti Jerman dan Singapura melaporkan bahwa lebih dari 70% pengguna smartphone baru memilih eSIM karena kepraktisannya.
Menurut data GSMA Intelligence, adopsi eSIM global diproyeksikan mencapai 6 miliar perangkat pada akhir 2025.
Manfaat Utama eSIM untuk Konsumen
-
Mudah Ganti Operator
Tanpa harus membeli kartu baru, cukup scan QR code atau gunakan aplikasi resmi operator. -
Ideal untuk Traveler Internasional
Bisa mengaktifkan profil lokal saat bepergian tanpa perlu membeli kartu SIM fisik. -
Hemat Ruang Fisik di Perangkat
Memberikan ruang bagi produsen untuk memperbesar baterai atau menambah komponen lain. -
Keamanan Lebih Baik
Sulit untuk dicuri atau dipalsukan karena tidak bisa dilepas secara fisik.
Tantangan & Keterbatasan
-
Belum semua operator di Indonesia mendukung penuh eSIM
-
Beberapa perangkat kelas menengah belum dilengkapi fitur ini
-
Proses transfer antar perangkat masih sedikit rumit dibanding kartu fisik
Masa Depan eSIM: Terintegrasi dengan IoT
Selain ponsel, eSIM juga digunakan pada smartwatch, tablet, bahkan kendaraan listrik. Di 2025, eSIM jadi tulang punggung konektivitas IoT (Internet of Things), dari smart home hingga kendaraan otonom.
Teknologi eSIM adalah lompatan besar dalam dunia komunikasi mobile. Praktis, fleksibel, dan aman — eSIM mengubah cara kita terhubung ke jaringan, terutama di era globalisasi dan mobilitas tinggi. Di masa depan, kita mungkin tidak lagi melihat slot SIM fisik di smartphone.